Minggu, 29 Januari 2012

SAKIT KEPALA, NYERI OTOT DAN SENDI


Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit kepala. Sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala tanpa penyebab yang jelas. Sakit kepala menahun dan kambuhan bisa terasa sangat nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang serius.
Nyeri otot dan pegal-pegal adalah pertanda tubuh sudah terlalu letih dan butuh dilenturkan. Nyeri otot tidak pasti disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat. Penggunaan otot melebihi kemampuannya akan berakibat terjadinya terkilir, disebut juga dengan otot yang tertarik. Sementara itu penggunaan yang berlebihan bagian tubuh tertentu dapat menyebabkan cedera otot ringan.
Nyeri otot terjadi  karena gerakan berlebihan atau tidak seimbang. Akibatnya, otot mengejang setelah berkontraksi dalam waktu lama tanpa henti. Kondisi itu muncul karena relaksasi otot sangat kurang dan pergerakan tubuh terbatas atau statis. Nyeri otot dan pegal adalah dua hal yang berbeda. Rasa pegal timbul karena penumpukan asam laktat, sementara nyeri hanya terjadi pada otot-otot tertentu saja dan penyebabnya lebih jelas, misalnya karena gerakan berulang dan statis atau karena trauma.
Persendian berfungsi untuk melancarkan seluruh gerakan yang terjadi pada tubuh kita. Jika kondisi persendian tidak baik, otomatis kinerja tubuh ikut menurun. Pada dasarnya tubuh memiliki daya untuk beradaptasi dengan suatu kesalahan. Cidera ringan atau berat bisa menyebabkan peradangan sehingga otot dan jaringan ikat memendek. Pemendekan yang terjadi di otot-otot itu terjadi tanpa disadari dan lama kelamaan akan membuat kita tidak nyaman melakukan suatu gerakan sehingga lingkup gerak pun menurun karena otot-otot terasa kaku menjadikan tidak leluasa bergerak.
Pengobatan  sendiri (swamedikasi) pada nyeri sendi, nyeri otot, dan sakit kepala tertentu dapat  dilakukan sendiri oleh pasien tanpa berkonsultasi dengan dokter. Swamedikasi hanya untuk mengatasi gejala/keluhan nyeri yang ringan saja.

PENATALAKSANAAN SAKIT KEPALA, NYERI OTOT DAN SENDI
       A.    Sakit kepala
1.      Terapi tanpa obat
·         Masase
Bila mungkin, memang sebaiknya memanggil tukang pijat untuk masase kepala yang nyeri. Akan tetapi masase dengan mudah dapat pula dilakukan sendiri. Pijatan hendaknya dimulai dari bahu dan melalui tengkuk diteruskan ke atas. Kulit kepala dengan hati-hati di masase ke depan dan ujung jari-jari melakukan gerakan-gerakan lingkaran. Juga dahi dan pelipis dapat dimasase, begitupula otot-otot bahu dan tengkuk. Sebagai obat gosok layak sekali digunakan campuran dari minyak kelapa dan minyak kayu putih (1:1), atau suatu obat paten dengan zat antinyeri (Stop-X, Myoflex, dll).

·         Mandi dengan Air Panas
Mandi dengan air panas juga efektif sekali untuk mengendurkan otot-otot yang tegang (dan kejang) dan meringankan nyeri. Hendaknya berendam air panas diarahkan ke bagian bahu, tengkuk dan kepala sekurang-kurangnya 5 menit, sambil melakukan masase tersebut di atas.
·         Latihan-latihan
Latihan-latihan yang dapat dilakukan untuk mengendurkan otot-otot tegang dari kepala dan tengkuk mudah sekali dilakukan. Sambil duduk tegak, kepala ditundukkan hingga janggut menyentuh dada. Lalu dengan pelan sekali kepala digerakkan ke belakang. Pada latihan kedua, kepala digerakkan dengan pelan ke kiri, lalu ke kanan seolah-olah kuping akan menyentuh bahu. Kemudian kepala diputar dengan janggut ke jurusan kedua bahu, dan akhirnya kepala digulirkan, maksudnya pertama ke arah kiri, lalu ke belakang, ke kanan serta kembali ke depan. Kedua latihan tersebut diulang 5 kali dan hendaknya pernafasan dilakukan secara mendalam. Latihan-latihan itu juga berguna untuk menghindarkan sakit kepala.
·         Hiburan
Seringkali aktivitas fisik di udara segar atau hiburan lain sangat berguna pada nyeri kepala yang berhubungan dengan stress. Hal ini akan memberikan suasana rileks sehingga dapat mengurangi ketegangan.

2.      Terapi obat
Nyeri kepala ketegangan serta nyeri kepala pada selesma dan flu dapat dilawan secara efektif dengan asetosal atau parasetamol, bila perlu diperkuat dengan minum kopi hitam yang kental. Kafein memperkuat daya kerja kedua obat antinyeri tersebut. Juga obat penghalang nyeri lainnya dapat digunakan, misalnya mefenamat (Ponstan), metamizol (novalgin, antalgin, dll) dan propifenazon (komb. Paramex). Kedua obat terakhir tidak dapat dianjurkan berhubung resiko efek-efek sampingnya.

     B.     MIGRAIN
1.      Terapi tanpa obat
Pencegahan terjadinya migraine yaitu dengan menjauhkan faktor-faktor pembangkit serangan migrain. Seringkali perlu merubah gaya hidup yang harus dibuat lebih tenang dan teratur. Aktivitas, makan dan tidur hendaknya tepat pada waktunya dan jangan melampaui kemampuan diri baik fisik maupun psikis.
2.      Terapi obat
Bila tindakan-tindakan umum itu tidak menghasilkan efek dan serangan timbul lebih lebih dari dua kali sebulan, maka sebaiknya konsultasi ke dokter. Biasanya akan diberikan suatu obat pencegah untuk meringankan terulangnya (frekuensi) dan hebatnya serangan, antara lain propanolol, pizotifen dan flunarizin.

Untuk pengobatan sendiri :
Serangan yang tidak begitu hebat seringkali dapat dihentikan secara efektif dengan kombinasi dari suatu obat antimual dan antinyeri, bila diminum sedini mungkin setelah timbulnya serangan. Pertama diminum tablet antimual OWA metoklopramida (primperan) dengan efek meningkatkan gerakan-gerakan lambung, yang selama serangan sangat terhambat. Setengah jam kemudian diminum 2 tablet asetosal (aspirin, dll), atau 2 tablet parasetamol (panadol,dll) atau 2 tablet mefenamat (ponstan,dll). Setelah minum obat-obat ini adalah penting agar penderita berbaring di ruang gelap dan berusaha tidur. Penderita yang sudah mual dan tidak dapat minum obat-obat tersebut melalui mulut, dapat menggunakannya secara rectal dalam bentuk supositoria.
Serangan yang lebih hebat perlu ditangani oleh dokter dengan obat migraine khas, yaitu obat penyempit pembuluh darah ergotamine atau obat baru sumatriptan, yang sangat ampuh menghentikan serangan hebat dalam waktu 0,5/2 jam (injeksi/tablet).

Pedoman untuk penggunaan pada pasien lansia
Seiring bertambahnya usia, pasien yang telah menopause akan mengalami penurunan frekuensi serangan sakit kepala secara signifikan. Sebaliknya, pasien-pasien wanita usia produktif perlu diterangkan bahwa sakit kepala (migrain) dapat terjadi akibat ketidak seimbangan kadar hormon, terutama estrogen. Dengan demikian, jika pasien wanita tersebut mengalami sakit kepala (migrain) saat dia mengkonsumsi kontrasepsi hormonal, terutama pil secara berkala, sebaiknya dicoba untuk dihentikan kontrasepsinya dan alihkan ke kontrasepsi yang lain, bisa dengan kondom atau kontrasepsi mekanik lainnya. Jika ternyata membaik, kontrasepsi hormonal memang tidak cocok untuknya, sebaiknya perlu dipikirkan alat lain yang bekerja secara mekanik.

C.    NYERI OTOT DAN SENDI
      1.      Terapi tanpa obat
Pencegahan nyeri otot dan sendi dapat dilakukan dengan :
·         Stretching dan cooling
Nyeri otot akibat olahraga untuk sebagian besar dapat dicegah dengan berlatih secara teratur dan persiapan yang layak. Artinya, sebelum mulai sebaiknya melakukan pemanasan dengan gerakan-gerakan untuk mengendurkan otot dan meregangnya (stretching). Maksudnya untuk membiasakan otot-otot dan menstimulir sirkulasi darah, agar mencapai pendarahan optimal. Untuk tujuan ini seringkali juga dilakukan masase dengan obat gosok.
Setelah selesai berolahraga dianjurkan pula untuk menghindari pendinginan otot secara cepat, artinya janganlah berhenti bergerak dengan mendadak. Hendaknya berlari-lari dahulu dengan tenang untuk beberapa menit, sebelumnya berhenti atau duduk beristirahat. Dalam istilah olahraga cara ini disebut cooling down.
·         Vitamin C
Untuk menghindari nyeri dan pegal otot setelah olahraga, terutama bila sudah lama tidak berlatih, adakalanya dianjurkan vitamin C dalam dosis tinggi. Menurut perkiraan vitamin C memperlancar pembuangan asam susu (laktat), yang terbentuk sebagai zat perombakan pada waktu otot digerakkan. Biasanya asam ini dikeluarkan dari otot melalui pembuluh darah. Bila otot digerakkan terlalu lama atau terlampau berat, maka akhirnya masih tertinggal asam yang belum disingkirkan. Sisa zat sampah ini turut menyebabkan keluhan-keluhan. Dosis vitamin C yang dianjurkan adalah sebagai berikut:  malam sebelumnya olahraga 1 g, esok paginya 1 g lagi dan selesai olahraga 1 g lagi.

Apabila tubuh sedang mengalami nyeri otot dan atau sendi, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut untuk mengurangi nyeri yang dirasakan :
·         Masase 
Nyeri otot dan pegal akibat gerak badan berlebihan dapat diringankan dengan jalan masase, di mana otot bersangkutan diurut ke arah jantung dengan suatu obat gosok. Dengan demikian otot yang kaku dapat dilemaskan dan asam susu yang tertimbun dalam sel-sel otot didorong keluar ke jurusan pembuluh-pembuluh darah untuk dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal.
·         Kalor
Guna meringankan nyeri dan mengendurkan otot-otot yang kejang dan kaku biasanya pemanasan dengan lampu merah (infrared) atau dengan kantong air panas sangat efektif. Hasil yang sama dapat dicapai dengan mandi rendam air panas. Sebaliknya, nyeri akibat luka atau peradangan tidak boleh ditangani dengan kalor, melainkan dengan pendinginan untuk mencega pembengkakan (es batu dalam kantong plastik).

     2.      Terapi obat
Obat-obat yang dapat digunakan pada nyeri otot adalah asetosal dan parasetamol. Pada nyeri yang yang berkaitan dengan peradangan otot (atau sendi) suatu obat dengan daya antinyeri dan antiradang yang lebih ampuh, misalnya mefenamat (ponstan, dll), ibuprofen dan naproksen. Kedua zat terakhir memerlukan resep, meskipun di beberapa Negara naju dengan perundangan obat yang ketat sudah dinyatakan sebagai obat bebas. Juga asetosal dalam dosis tinggi memiliki daya antiradang (3-4x sehari 1g), akan tetapi harus diwaspadai rangsangan selaput lendir lambung, yang dapat timbul dengan dosis ini.
Preparat bebas untuk digunakan pada kulit juga bisa digunakan sebagai obat nyeri otot. Obat-obat ini harus digosok dengan hati-hati pada tempat yang nyeri, jadi hanya di permukaan kulit. Disitu terdapat banyak reseptor, misal untuk nyeri, gatal, panas, dingin. Zat-zat yang terkandung dengan mudah dapat menembus-reseptor di permukaan kulit, akan tetapi reseptor-reseptor nyeri yang terletak lebih dalam di otot yang bertanggungjawab terhadap rasa nyeri tersebut tidak dapat dicapai obat-obat tersebut. Namun demikian penggosokan menghasilkan perasaan panas yang nyaman dan meringankan nyeri di jaringan-jaringan di permukaan. Obat gosok tersebut antara lain berfungsi sebagai :
·         Obat-obat antinyeri
Mengandung umumnya senyawa salisilat. Yang sering digunakan adalah metilsalisilat, yakni zat terbang yang terdapat dalam akar wangi (counterpain, myoflex, rheumason) atau dietilaminosalisilat (algesal, reparil).
·         Vasodilator untuk kerja dalam
Fungsinya memperkuat efek salisilat. Biasanya senyawa nikotinat (stop x) dan minyak cabai (sloan). Zat-zat ini memperlancar peredaran darah setempat, memperkuat perasaan panas di permukaan kuilit, mempertinggi efektivitas obat gosok.
·         Minyak atsiri
Khasiat: mematikan rasa (dan nyeri), mengendurkan kejang, melebarkan pembuluh darah dan antiseptik. Mula-mula memberikan rasa dingin yang disusul oleh perasaan hangat. Wanginya menunjang efek baiknya.
Contoh : menthol, kamfer, timol, terpentin (sloan), eucalyptol (dalam minyak kayu putih),minyak kayu putih, minyak permen, minyak cemara (pine), inyakl cengkeh, dan minyak pala (Balsamex).
·         Obat-obat anti radang
Untuk luka-luka yang disertai pembengkakan (misal terkena pukul, tending, benjol di kepala karena jatuh) tersedia suatu krem dengan benzidamin (tantum forte) berkhasiat antinyeri dan antiradang. 

Sabtu, 29 Oktober 2011

Bersahabat dengan Hipertensi

Suster : " tekanan darah anda 150/90 ya... Ini sudah mengarah ke hipertensi"
Pasien : " Aduh, kog bisa sus tekanan darah saya segini? padahal saya gak pernah ngrasa pusing" 
Mungkin diantara kita ada yang pernah mengalami peristiwa seperti di atas. Ya memang penyakit hipertensi sering kali tidak menunjukkan suatu gejala yang dapat dirasakan. Namun kita harus waspada terhadap penyakit ini, kalo kita cuek padahal kita sudah tau jika tekanan darah kita melebihi batas normal maka dapat memperburuk kodisi kesehatan kita sendiri. Tekanan darah yang terlampau tinggi ini dapat membahayakan organ-organ tubuh kita yang lain.
Menurut JNC 7 tekanan darah untuk dewasa umur  > 18 tahun yaitu ada 3 kelas

Untuk kasus prehipertensi dan hipertensi stage 1 dapat dilakukan perubahan gaya hidup yaitu bisa dilakukan dengan cara

Program diet bertujuan untuk menurunkan berat badan secara perlahan-lahan pada pasien yang gemuk dan obesitas disertai pembatasan pemasukan natrium dan alkohol.
Alasan mengapa harus dilakukan pengurangan berat badan yaitu
  1. Hipertensi 2 – 3 kali lebih sering pada orang gemuk dibanding orang dengan berat badan ideal
  2. Lebih dari 60 % pasien dengan hipertensi adalah gemuk (overweight)
  3. Penurunan berat badan, hanya dengan 10 pound (4.5 kg) dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna pada orang gemuk
  4. Obesitas abdomen dikaitkan dengan sindroma metabolik, yang juga prekursor dari hipertensi dan sindroma resisten insulin yang dapat berlanjut ke DM tipe 2, dislipidemia, dan selanjutnya ke penyakit kardiovaskular.
  5. Diet kaya dengan buah dan sayuran dan rendah lemak jenuh dapat menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi.
  6. Walaupun ada pasien hipertensi yang tidak sensitif terhadap garam, kebanyakan pasien mengalami penurunaan tekanan darah sistolik dengan pembatasan konsumsi garam.

Selain program penurunan berat badan, JNC VII menyarankan pola makan DASH yaitu diet yang kaya dengan buah, sayur, dan produk susu redah lemak dengan kadar total lemak dan lemak jenuh berkurang. Natrium yang direkomendasikan < 2.4 g (100 mEq)/hari kira-kira maksimal 1 sendok makan lah....

Aktifitas fisik juga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga aerobik secara teratur paling tidak 30 menit/hari beberapa hari per minggu ideal untuk kebanyakan pasien. Studi menunjukkan kalau olah raga aerobik, seperti jogging, berenang, jalan kaki, dan menggunakan sepeda, dapat menurunkan tekanan darah.

Untuk pasien hipertensi stage 2 diharapkan selain melakukan perbaikan gaya hidup juga disertai dengan ketaatan dalam mengkonsumsi obat yang telah diberikan.

Nah mulai sekarang mulai sekarang ubah pola hidup, badan pun sehat, hidup pun riang, hehehe… Untuk siapa saja yang belum mengetahui kisaran tekanan darahnya, cek mulai sekarang ya…

Kesehatan bukan yang terpenting tapi tanpa kesehatan segalanya tidak akan berarti apa-apa…

Jumat, 04 Maret 2011

Kontrakq hanya padaMu

Bismillahirrohmanirrahim...
awal baru blog, smoga blog langgar ini bisa memberikan manfaat kepada siapa saja yang membaca.